Translate

Jumat, Desember 26

Usaha

Terkadang kita harus pergi. Agar kita tahu seberapa penting kita untuk mereka.
Kita harus jatuh. Agar kita dapat berdiri seimbang.
Ya.., untuk menjadi bahagia yg sempurna kita harus merasakan kesedihan .
Itulah yang saat ini aku lakukan.

Kepadamu

Kepadamu,
Aku menyimpan segala rasaku
hingga aku tidak tau alasan itu


Terlalu jauh kau ku sentuh
Terlalu berharga kau ku meliki
Sampai akhirnya aku diam dalam sedih
Aku menunggu sampai kau datang lagi


Aku tak peduli
kau datang sebagai kekasih
atau kau datang sebagai teman
tapi yang ku harap kau ada dalam hari-hari




Rabu, Desember 24

DIA

        Kondisiku msh kurang stabil. Tapi entah apa yg barusan aku lakukukan. Ini pertama kalinya aku melakukan kebodohan yg sama. Aku pernah menyukai seseorang. Namun tdk seperti ini. Aku lagi" menjatuhkan harga diriku.  Ya ini hanya karena dia, aku lakukan semuanya. Aku tak peduli lg dgn prinsip yg selama ini aku pegang. Mungkin benar cinta melumpuhkan logika. Cinta dpt mengubah seorang yg keras menjadi lembut. Yg tak peduli menjadi sangat peduli. Hingga akhirnya menyakiti diri sendiri.  
        Aku menghubungi dia duluan, Tinggal menunggu respon darinya. Kalo kata teman, jika responnya baik, katakan sejujurnya kamu menyanyanginya. Aku tdk yakin aku mampu. Menghubunginya saja aku sudah sangat malu dan ragu. Apalagi untuk menyatakan perasaanku. Tuhan Tolong aku! Kuat aku untuk lalui semuanya. Rasa takut dan rasa cinta yg kini ku rasakan. 
       Munafik jika aku bilang aku tidak berharap byk padanya. Tp tdk jg aku menginginkan sebuah permusahan. Jika rasaku membuat dia semakin jauh, aku akn mengalah. Aku tdk bisa melihat dia semakin jauh namun aku jg tdk bisa melarangnya membenciku.

Terjadi dan terjadi lagi

        Tuhan aku ingin ikhlas ketika kesulitan, kesedihan, bahkan kekecewaan menyelimutiku. Tapi aku tak mampu. Kadang aku rapuh dalam diamku. Mungkin saat ini aku mengeluh padamu. Atau bahkan aku sedang protes dengan jalan hidupku. Maafkan aku Tuhan. Aku hanya berada pada kondisi dimana aku ingin meluapkan segalanya.
        Tuhan, sebelum aku lakukan itu. Aku ingin bersyukur padaMu. Berterima kasih atas mereka yg sudah mewarnai hidupku. Mereka yg peduli dan syg padaku. Aku tau semua itu tidak terlepas dari kehendakMu.
       Tuhan, Aku menginginkan keadaanku yg dulu. Kondisiku yg dulu. Entah sejak kapan lebih tepatnya ini semua terjadi padaku. Atau semua ini terjadi atas keselahanku sendiri. Atau mungkin ini kerena aku kurang mendekat dgnMu. Tuhan aku tidak ingin mati sekarang. Tapi aku lelah. Kenapa aku harus merasakan ketakutan yg berlebihan. Kenapa aku tdk bisa membuat diriku tenang dan normal. Seadainya air mata dapat mengubah segalanya. Akan ku biarkan diriku menangis untuk waktu yg lama namun kemudian semua bisa berubah. Aku bisa kembali normal. Aku tidak perlu takut pada sesuatu yg belum atau tdk akan terjadi.
       Kadang aku iri pada mereka. Mereka bisa melakukan semuanya tanpa rasa takut. Ya aku sadar rasa takut itu bukan sesuatu yg aneh. Tapi ini bukan ketakutan yg biasa. Ini sudah berlebihan dan mengganggu kenyamananku. Bahkan pd kondisi yg seharusnya aku takut krn org lain pun takut, aku malah tdk takut. Dan sebaliknya kondisi yg biasa saja atau tidak terlalu menakutkan justru aku sangat takut. Sangat sangat takut.
       Aku mencoba untuk kuat. Aku mencoba untuk mengendalikan diriku sendiri sehingga aku bisa menjadikanna biasa dan normal. Namun semua tdk dpt bertahan lama. Terjadi dan terjadi lagi. :( 

Selasa, Desember 23

:(

        Aku hanya bisa bercerita pada kelam. Pada keheningan malam. Agar semua tak tau sedihku, sakitku dan kecewaku.