aku suka hari ini
aku suka hari dimana aku dapat tersenyum bersama orang yang tulus
mereka temanku
mereka bagian dari hidupku
kami berbeda
tapi kami tetap bersama
waktu dan jarak mungkin memisahkan
namun semua tak jadi penghalang
Tuhan bila hari ini kami berkumpul dan esok berpisah
pertemukanlah kami dalam kesuksesan
jadikanlah kami saudara yang kau cinta
karena sesungguhnya semua atas keinginanmu
cahayaku tak seindah cahaya bintang lainnya namun aku berharap cahaya kecilku mampu menerangi kegelapan yang kau rasa.
Translate
Sabtu, Agustus 25
Kamis, Agustus 23
WAKTU
masih adakah waktumu untukku?
walau sesaat
setidaknya beberapa menit atau bahkan detik dari yang kau miliki
berapa lama kita tak berjumpa,
tak saling bicara
apakah kau tau itu?
atau kau tak pernah tau dan tak peduli akan hal itu
aku tak ingin seperti ini
berdiam dalam emosi
bermusuhan dalam hari
berilah sedikit waktumu
agar aku bisa berkata
agar kita tau apa yang kita inginkan
bukan inginku milikimu seperti dulu
bukan aku mau kau selalu temani aku
setidaknya kau beri alasan padaku,
mengapa jarak antara kita terlalu jauh hingga pertemananpun tak dapat aku tembus
sampai tiba saatnya semua memang benar-benar berbeda
ketahuilah engkau bukan angin, yang melintas sesaat di hadapanku
kau bukan badai yang menghancurkanku di tengah hujan
kaupun bukan pisau yang mungkin bisa menusukku
bagiku, kau adalah udara,yang hadir di setiap nafasku
kau adalah pelangi yang mewarnai sebagian dari hidupku
dan kaupun adalah bintang di hatiku
kita cukup dewasa untuk memaknai arti dari kehidupan
aku berharap di persimpangan jalan hidup kita, kita dapat bertemu dan saling menyapa
bukan karena cinta yang pernah ada
atau mungkin persahabatan yang pernah melintas di hari kita
melainkan persaudaraan yang Allah inginkan dari setiap hambanya
walau sesaat
setidaknya beberapa menit atau bahkan detik dari yang kau miliki
berapa lama kita tak berjumpa,
tak saling bicara
apakah kau tau itu?
atau kau tak pernah tau dan tak peduli akan hal itu
aku tak ingin seperti ini
berdiam dalam emosi
bermusuhan dalam hari
berilah sedikit waktumu
agar aku bisa berkata
agar kita tau apa yang kita inginkan
bukan inginku milikimu seperti dulu
bukan aku mau kau selalu temani aku
setidaknya kau beri alasan padaku,
mengapa jarak antara kita terlalu jauh hingga pertemananpun tak dapat aku tembus
sampai tiba saatnya semua memang benar-benar berbeda
ketahuilah engkau bukan angin, yang melintas sesaat di hadapanku
kau bukan badai yang menghancurkanku di tengah hujan
kaupun bukan pisau yang mungkin bisa menusukku
bagiku, kau adalah udara,yang hadir di setiap nafasku
kau adalah pelangi yang mewarnai sebagian dari hidupku
dan kaupun adalah bintang di hatiku
kita cukup dewasa untuk memaknai arti dari kehidupan
aku berharap di persimpangan jalan hidup kita, kita dapat bertemu dan saling menyapa
bukan karena cinta yang pernah ada
atau mungkin persahabatan yang pernah melintas di hari kita
melainkan persaudaraan yang Allah inginkan dari setiap hambanya
Minggu, Agustus 19
TERLANJUR SAYANG
Aku
tak tau apakah ini cinta atau bukan, namun satu tahun sudah aku menyukainya.
Tak bisa dipungkiri satu tahun bukan waktu yang singkat. Banyak hal yang aku
terima darinya, terlebih rasa kecewa. Sering kali aku berdoa pada Tuhan untuk lupakan
dia, tapi percuma rasa itu tetap ada.
Aku
mengenal dia dari teman satu kelasku, Dia anak Fakultas pertanian. Awalnya aku
hanya melihat dia berbicara dengan temanku, dari situlah aku mulai munyakainya
(mungkin cinta pada pandangan pertama). Gayanya yang cuek dan cool buat aku
semakin mengagumi sosoknya.
Suatu
hari dia ngomong sama aku, “Kay, cariin aku cewek!” (bisa dibanyangkan perasaan
aku pada saat itu), aku mencoba tegar dan kuat meskipun rasanya benar-benar
kecewa. Aku kenalin dia sama temen deketku. Sebenernya temenku tidak setuju
dengan keinginanku, “Gila lo, kalo suka ngapain nyodorin gue”. Pikiran gue
hanya satu buat dia seneng walaupun bukan sama aku. Alasan itu di terima oleh
temen deketku.
Aku
pikir setelah mengenalkan dia sama temen deket, bakal bikin kami deket paling
tidak sebagai sahabat atau hanya sekedar temen baik. Nyatanya tidak, semakin
hari dia semakin jauh. Aku tidak bisa memaksakan dia untuk dekat denganku jadi
aku hanya bisa diam dalam luka. Kemudian aku sempet balikan ama mantan, bukan
CLBK seperti yang orang bialang, melainkan aku hanya ingin melupakan dia lewat
mantanku. Semua harapan sirna, aku masih saja memikirkan dia sampai akhirnya
aku putus.
Rasa
sayang mungkin tidak ada batasnya, tapi bagaimana jika rasa sayang kita itu
dibalas dengan kekecewaan? Jawabannya jelas berbeda-beda, tergantung orang yang
merasakannya. Aku sempet mencari tau tentang dia lewat temen deketku, “Gimana?
Lancar gak hubungan kalian?” tanyaku penasaran.
“Gimana
mau lancar, dia aja gak pernah hubungi gue” Dalam hati aku bingung, dia minta
kenalin cewek tapi kok enggak pernah menghubungi. “mungkin Cuma alasan dia aja
minta kenalin cewek sama lo” sambung temen deketku lagi.
Jujur aku sempet GR (gede rasa) mendengar itu.
Tapi aku kembali sadar, kalo emang dia ada filling sama aku dia enggak
mungkin jauh kayak gini.
*****
Sejak
kejadian temenku bilang dia enggak pernah menghubungi, aku belajar untuk
melupakan dia meskipun aku masih menyukai bahkan menyayanginya. Tapi usahaku
kembali gagal, sepertinya rasa rindu membunuh niat melupakan dia. Aku sms dia
tapi pakai Send All, biar kesannya enggak khusus (walaupun sebenernya emang
khusus buat dia, hhehe..). Kali ini aku sangat bahagia, soalnya dia bales
dengan gaya perhatian.
Aku
curhat sama sahabatku tentang dia, bukannya didukung justru dimarahin dengan
alasan bodoh menyukai orang yang jelas-jelas enggak peduli. Memang setiap aku
curhat sama orang yang bisa dipercaya, rata-rata pada nyuruh lupain dia, “Lo
pasti dapet yang lebih baik darinya” selalu itu akhir yang akan aku dengar.
Padahal jelas mereka tau, aku sudah berapa kali mencoba untuk melupakan dan
mehilangkan rasa tentangnya, tapi apa
hasilnya? Aku selalu gagal.
Seandainya
mereka sadar aku juga tidak menginginkan
hal ini. Kalo aku bisa memilih, aku lebih memilih menyukain dan menyayangi
orang yang bisa menerima aku apa adanya. Tapi inilah kenyataan yang harus aku
terima kerena aku sudah terlanjur sayang.
Langganan:
Postingan (Atom)