Translate

Senin, Januari 30

Karla

"Malam telah menjemputku, semakin merindukanmu" bisik hati Karla. Malam ini Karla akan berkelana dalam dunia mayanya. Karla mengenal seorang sahabat yang baik untuknya, yang mampu mengobati kerinduaan akan sosok sang pujaan hati lewat facebook sejak 2 tahun yang lalu.
   "Hy mickey..." sapa Karla pada sahabat dumaynya itu lewat obrolan facebook.
   "Hy juga my princes. hhehe"  jawab si Mr. X alias Mickey (panggilan sayang Karla).
   "Sedang apa dirimu disana? kini aku kembali ingin berbagi cerita" tanya Karla tanpa basa-basi.
   "sedang menanti dirimu disana yang ingin berbagi cerita. Hhe" jawab Mr. X dengan penuh perhatian.

   Meskipun Karla hanya mengenal Mr. X lewat jejaring sosial, tetapi rasa percaya dan nyaman begitu ia rasakan. Terlebih usia Mr. X cukup lebih tua darinya, sekitar 3 tahun di atas usianya. Mr. X juga memiliki adik seusia Karla yang membuatnya bisa memaklumi karakter Karla. Mr. X suka juga berbagi cerita soal pacarnya pada Karla sekalipun ia sadar Karla sering tidak mengerti dengan apa yang ia katakan. Namun dengan sabarnya ia mampu membuat Karla memahami apa ia ceritakan.
   "Kakak, Karla bingung ni sama perasaan Karla. huft" keluh Karla manja pada Mr. X.
   "Emang ada apa my princes? apa masih dengan cerita yang lama?"
   "Tentu tidak. Buat aku yang lalu sudah berlalu. Aku ingin hidup sesuai dengan apa yang dihadapanku tanpa memikirkan itu kembali"
   "Bukankah kau pernah mengatakan betapa sulitnya kau melupakan masa lalumu yang tidak terselesaikan itu?"
   "Itu benar, tetapi haruskah aku terus hidup dalam bayangan masa lalu?"
   "Akhirnya kau sadari itu. Kini aku percaya kau bisa menjadi orang yang lebih dewasa dari apa yang aku bayangkan. Kau bisa mencari kehidupan yang jauh lebih dari masa lalumu. Asalkan kau mau berusaha"
   "Tapi aku takut, takut jatuh ke lubang yang sama."
   "Apa kau menyukai seseorang?" tanya Mr. X penasaran.
   "Mungkin..."
   "Kenapa mungkin? kalau suka ya bilang suka. Katanya kakak sendiri, terus kenapa mesti malu untuk mengakuinya. Hhehe"
   "Hhaha. bukan malu tapi masih ragu"
   "Ragu, why?"
   "Ya, siapa tau cuma pelarian saja."
   "Hei anak kecil,  jangan berpikir seperti itu, jangan ada pikiran menjadikan seseorang sebagai tempat pelarian. Nanti kamu sendiri yang bakal sakit hati. BTW emang siapa sih? temen kamu ya?"
   "Bukan, dia temennya temen aku. Baru kenal tapi..."
   "Suka pada pandangan pertama ya? ayo ngaku! hhe" goda Mr. X.
   "Gak juga tu. Hhe."

   Obrolan Karla sama si Mr. X terus berjalan. Sampai pada akhirnya Mr. X mengatakan "Andaikan kita tak berjauhan, ingin sekali aku menggenggam erat tanganmu dan berbisik ditelingamu aku akan menjadi kakakmu yang selalu disampingmu kapan pun kau butuh. Takku biarkan seorang pun menyakiti ketulusanmu. Kau adalah salah satu bintang yang bercahaya diantara bintang yangku punya.Semangatlah adikku kau akan menemukan kebahagiaan yang lebih dari yang kau inginkan. Tetaplah menjadi kepribadianmu yang seperti ini karena aku yakin diantara mereka akan mengetahui cahaya yang tersimpan dari kpribadianmu. U are my princes. Hhehe"

   Membaca semua itu, Karla meneteskan air mata. Sedih, senang, kagum bercampur di hatinya. "Ya Allah benarkah semua itu?" bisik hati Karla haru. Sungguh tak disangka ia bisa mengenal sosok sahabat, teman sekaligus kakak yang mampu menggetarkan jiwanya memberi semangat. Perjalanannya di dunia maya malam ini menghasilkan kata-kata yang mampu membuatnya tetap tersenyum dan kuat.

  "Benar-benar mengobati keriduanku akan sosok pujaan hatiku. Hhhehe" lagi-lagi Karla berbisik dan senyum sendiri.

  Inilah kenyataan yang harus diterima barani menghadapi segala sesuatu yang terjadi dalam hidup sekalipun berat. Semua ada jalan keluar kalau saja berusaha. Karla yang tadinya takut ngejalani semuanya, karena bingung kepada siapa ia akan bersandar selain pada Allah SWT, kini ia menemukan seorang sahabat melalui jejaring sosial yang sudah 2 tahun ia kenal. Kepada Mr. X ia berbagi segala hal (eh gak semuanya). Namun tak bisa dipungkiri dibalik sebuah rahasia masih ada rahasia.

SELESAI

bintang malam: Cerpen Gadis di bawah pohon

bintang malam: Cerpen Gadis di bawah pohon: Suasana yang panas, menemani seorang gadis yang asyik bermain basket. Sepertinya ia tak peduli dengan panasnya terik matahari yang menye...